Stop Bakar Sampah! Cara Dosen UNISA Ajak Warga Godean Sulap Sampah Jadi Berkah
Tim pengabdian masyarakat dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta turun tangan mengatasi masalah sampah di Padukuhan Sembungan, Godean, Sleman. Melalui sosialisasi, warga diajak untuk tidak lagi membuang atau membakar sampah, melainkan mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kembali Bank Sampah Sembungan yang selama ini pengelolaannya belum maksimal. Selama ini, warga hanya mengumpulkan sampah anorganik untuk dijual, sementara sampah organik rumah tangga kerap berakhir dibakar.

Untuk mengubah kebiasaan tersebut, UNISA Yogyakarta menghadirkan praktisi lingkungan, Ida Ayu Fitriyanti. Ia memaparkan berbagai cara mudah mengolah sampah dari rumah.
"Sampah bukan hanya masalah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi jika dikelola baik," ujar Ida Ayu. Ia memperkenalkan teknologi tepat guna seperti Lodong Sisa Dapur (Losida) untuk kompos dan budidaya magot Black Soldier Fly (BSF) yang bisa menjadi pakan ternak bernilai tinggi.
Ketua Tim Pengabdian, Erni Saharuddin, S.Sos., MPA, menjelaskan bahwa program ini adalah langkah awal untuk menggerakkan kembali komitmen warga. Selain memberikan pelatihan teknis, tim juga mendampingi pembentukan kepengurusan bank sampah agar lebih terstruktur.
"Kami berharap warga semakin sadar bahwa sampah dapat menjadi sumber manfaat jika dikelola bersama dengan konsisten," kata Erni.
Program bertajuk "BISA GUNA" yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini diharapkan dapat menjadikan Padukuhan Sembungan sebagai percontohan pengelolaan sampah berbasis komunitas yang sejalan dengan konsep ekonomi hijau.
Komentar
Posting Komentar