Kembali Berinovasi : Mahasiswa UNISA Yogyakarta Ubah Air Cucian Beras Jadi POC
Ketergantungan petani pada pupuk kimia yang mahal menjadi masalah pelik dalam dunia pertanian. Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Kelompok 66 meluncurkan program inovatif: pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari air cucian beras. Program ini dilaksanakan di Pedukuhan Jatisawit, Balecatur, Gamping, Sleman, untuk memberikan solusi pertanian yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Air cucian beras yang
sering dianggap limbah rumah tangga ternyata memiliki kandungan nutrisi
penting, seperti vitamin B, mineral, dan karbohidrat, yang sangat baik untuk
kesuburan tanah. Melalui proses fermentasi sederhana, limbah ini diubah menjadi
POC yang efektif untuk merangsang pertumbuhan tanaman, memperkuat akar, serta
meningkatkan kualitas hasil panen.
Ketua kelompok 66 KKN
UNISA Yogyakarta, Alija, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan ganda.
"Kami ingin
mengelola sampah organik dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,
sekaligus memberikan solusi bagi warga untuk memperoleh pupuk terjangkau,"
katanya.
Keterlibatan aktif warga
dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari pengumpulan bahan hingga pengaplikasian
POC, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kepala Desa Jatisawit, Sariyo,
menyambut baik inisiatif ini, ia mengatakan program ini sangat bermanfaat bagi
masyarakat. Selain menjadi solusi ramah lingkungan, kegiatan ini juga menambah
wawasan warga tentang cara mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik.
Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), Nurul Kurniati, menjelaskan bahwa inovasi sederhana ini adalah wujud
nyata komitmen UNISA Yogyakarta dalam mendukung program Kampus Berdampak.
“Dengan memanfaatkan air
cucian beras sebagai POC, masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan
pertanian berkelanjutan. Solusi untuk menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan
produktivitas pertanian dapat dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita,”
jelas Nurul.
Dengan adanya pelatihan
ini, diharapkan masyarakat Jatisawit dapat terus mempraktikkan pembuatan POC
secara mandiri. Langkah ini tidak hanya akan mengurangi biaya produksi
pertanian, tetapi juga membantu menjaga kesehatan tanah dan lingkungan.
Komentar
Posting Komentar