Prodi TI Beri Edukasi IoT Smart Garden di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang teknologi informasi dalam penguasaan teknologi Internet of Things (IoT) yang terintegrasi, Program Studi Teknologi Informasi (TI) Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta telah melaksanakan pelatihan IoT Smart Garden di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Jumat (8/8/2025).

Kegiatan dipandu oleh dua dosen Prodi TI Unisa Yogyakarta, Danur Wijayanto, S.Kom., M.Cs. dan Fadlillah Mukti Ayudewi, S.Kom., M.Kom. dan dihadiri 4 mahasiswa TI. Peserta merupakan siswa-siswi kelas 11 jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) terlihat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan.

Pada sesi pertama, pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai konsep dasar IoT serta penerapannya pada sistem Smart Garden. Peserta diajak memahami konsep perangkat dan komponen utama seperti sensor kelembaban tanah, sensor suhu, modul relay, dan mikrokontroler yang menjadi pusat pengendalian sistem. Materi dikaitkan dengan konsep pertanian modern yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan tanaman, dan IoT bukan lagi sekadar konsep, melainkan sebuah ekosistem teknologi yang sudah diaplikasikan secara luas di berbagai sektor, termasuk pertanian modern melalui konsep smart farming.

Setelah sesi teori, peserta melakukan praktik langsung. Mereka diperkenalkan dengan berbagai komponen perangkat keras yang menjadi otak dari sistem smart garden dan langkah-langkah perakitan perangkat Smart Garden, konfigurasi sistem, serta instalasi aplikasi mobile untuk memantau kondisi tanaman secara real-time. Dengan bimbingan para dosen dan mahasiswa, para siswa berhasil mempraktikkan instalasi sistem dan menghubungkannya ke jaringan internet. Mereka juga mencoba secara langsung aplikasi mobile yang telah disiapkan untuk memonitor data kelembaban tanah dan mengontrol pompa air dari jarak jauh melalui ponsel pintar. Demonstrasi juga dilakukan untuk menunjukkan proses otomatisasi penyiraman berdasarkan pembacaan sensor kelembaban tanah.

Selama kegiatan, siswa aktif bertanya dan berdiskusi mengenai pengembangan lebih lanjut. Beberapa di antaranya menanyakan kemungkinan penggunaan alat IoT untuk mengukur kelembaban pada satu petak tanah secara keseluruhan. Menanggapi pertanyaan tersebut, mahasiswa pendamping menjelaskan bahwa alat IoT tidak dapat langsung mengukur kelembaban seluruh petak hanya dengan satu perangkat. Untuk cakupan seluas satu petak, diperlukan beberapa perangkat IoT yang ditempatkan di beberapa titik atau bagian lahan. Meskipun demikian, seluruh perangkat tersebut dapat dikendalikan dan dipantau melalui satu server yang sama.

Salah seorang siswa juga bertanya mengenai pemasangan tiga perangkat IoT di beberapa titik lahan. Ia menanyakan, jika satu titik sudah mencapai kelembaban optimal sementara dua titik lainnya masih kering, apakah sistem akan berhenti atau tetap menyalurkan air untuk melembabkan titik yang masih kering. Mahasiswa pembimbing menjelaskan bahwa perangkat IoT akan otomatis berhenti bekerja jika titik yang dipantau telah memenuhi standar kelembaban yang ditentukan. Antusiasme ini menunjukkan tingginya minat peserta terhadap penerapan teknologi di bidang pertanian.

"Harapan kami, ilmu ini tidak berhenti di ruang pelatihan. Para peserta diharapkan dapat mengembangkan proyek ini lebih lanjut, mungkin sebagai proyek akhir atau bahkan sebagai pemicu untuk berwirausaha di bidang teknologi. Ini adalah bekal kompetensi yang sangat relevan dan berharga," ujar Danur.

Tim pengabdian masyarakat dari Unisa Yogyakarta berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam pengembangan dan penerapan teknologi IoT di sekolah-sekolah, khususnya melalui studi kasus Smart Garden. Melihat antusiasme dan hasil positif dari pelatihan ini, diharapkan kegiatan serupa dapat terus berlanjut, sehingga lebih banyak siswa-siswi yang terampil dalam merancang, menginstal, dan mengoperasikan sistem Smart Garden berbasis IoT secara mandiri. Keterampilan ini diharapkan mampu mendorong inovasi di sektor pertanian modern dan meningkatkan kualitas pendidikan sekolah-sekolah di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pameran Produk Pangan Inovatif Mahasiswa Gizi UNISA Yogyakarta 2025: Transformasi Pangan Lokal Berbasis Teknologi

AVO UNISA Borong 3 Emas di IBCF 2024

Mahasiswa Arsitektur UNISA Yogyakarta Pamer Desain Playground Kreatif, Siap Lahirkan Arsitek Inovatif