Dari Sampah Menjadi Solusi: Kolaborasi KKN Unisa Yogyakarta dan Warga Budidaya Maggot

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok-67, Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta  periode Agustus-September 2025 menjalankan program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya maggot sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah organik dan penyediaan pakan alternatif untuk ternak. Program ini dilaksanakan di Padukuhan Nyamplung Lor, Kelurahan Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan melibatkan warga setempat dan Karang Taruna sebagai mitra pelaksana.

Latar belakang program ini adanya dua persoalan utama yang dihadapi masyarakat antara lain volume sampah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik, serta biaya pakan ternak yang semakin meningkat. Maggot, atau larva dari Lalat Black Soldier Fly (BSF), dipilih sebagai solusi karena kemampuannya dalam menguraikan sampah organik secara efisien, sekaligus menghasilkan biomassa yang bernilai gizi tinggi untuk ternak.

Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif. Mahasiswa KKN memfasilitasi pelatihan teknis kepada warga dan Karang Taruna, mulai dari proses pemilahan sampah, persiapan media, hingga teknik budidaya dan panen maggot. Selain praktik langsung, mahasiswa juga menyediakan modul sederhana sebagai bahan belajar mandiri. “Awalnya kami tidak tahu kalau sampah dapur bisa dimanfaatkan seperti ini. Sekarang kami bisa mengolahnya jadi sesuatu yang berguna,” ujar Ketua Karang Taruna Nyamplung Lor, Nadia, Kamis (21/8/2025).

Ketua kelompok KKN Unisa Yogyakarta, Hamdika mengatakan sangat berterima kasih kepada warga dan karang taruna Padukuhan Nyamplung Lor, yang sudah bersedia memberikan bantuan tenaga maupun dukungan alat bahan kepada kelompok KKN, mulai dari awal pelaksanaan sampai selesai. “Tanpa bantuan tersebut program kerja kami tidak bisa berjalan dengan lancar. Program kerja ini merupakan salah satu tindak lanjut dari amanah Lurah Balecatur bahwa isu pengelolaan sampah di DIY juga merupakan program prioritas di kelurahan Balecatur,” ucap Hamdika.

 

Antusiasme warga, terutama pemuda Karang Taruna, membuat program ini berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka tidak hanya belajar cara budidaya, tetapi juga mulai berpikir untuk menjual maggot kering sebagai produk bernilai ekonomi. Dalam diskusi santai di pos ronda, ide-ide baru bermunculan, dari pengemasan produk, branding lokal, hingga pemasaran melalui media sosial.

 

Adanya dukungan berkelanjutan dari warga dan Karang Taruna, program budidaya maggot ini diharapkan dapat terus berjalan bahkan setelah masa KKN selesai. Selain memberi solusi atas persoalan pengelolaan sampah, kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat melalui penjualan maggot segar maupun kering.

 

Harapannya program budidaya maggot yang dilakukan mahasiswa KKN kelompok-67 dengan ketua Hamdika dan dosen pembimbing Bdn. Nurul Kurniati, S. ST., M. Keb di wilayah Pedukuhan Nyamplung Lor, Kelurahan Balecatur ini dapat menjadi salah satu kegiatan mahasiswa dalam upaya mewujudkan Universitas Aisyiyah Yogyakarta sebagai salah satu kampus yang turut mendukung program pemerintah yaitu Kampus berdampak inisiatif dari Kementrian, Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang bertujuan mendorong perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial, ekonomi dan lingkungan yang menekankan pembelajaran mahasiswa dapat dilakukan dengan kolaborasi proyek nyata di masyarakat melibatkan mahasiswa dan dosen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pameran Produk Pangan Inovatif Mahasiswa Gizi UNISA Yogyakarta 2025: Transformasi Pangan Lokal Berbasis Teknologi

AVO UNISA Borong 3 Emas di IBCF 2024

Mahasiswa Arsitektur UNISA Yogyakarta Pamer Desain Playground Kreatif, Siap Lahirkan Arsitek Inovatif