Terinspirasi Asta Cita, Dosen dan Mahasiswa Unisa Yogyakarta Digitalisasi Desa

Terinspirasi dari program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dosen Program Studi Teknologi Informasi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa)Yogyakarta, Sadr Lutfi Mufreni, S.Kom., M.Sc dan tiga mahasiswa kembangkan inovasi untuk masyarakat desa. Inovasi ini menjadi wujud nyata dukungan membangun dari desa.


 

Dengan tajuk ‘Inovasi Jasa Pembuatan dan Pengelolaan Website BUMDes melalui Platform SiDesa sebagai Solusi Digitalisasi Desa’ inovasi ini lolos Pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Kemendiktisaintek RI. Selain Sadr, inovasi ini juga melibatkan tiga mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, yaitu Irsyad Winarko, Muhammad Salman Alfarisi, dan Dian Gita Meilani. “Ini terinspirasi dari Presiden Prabowo tentang ekonomi desa (Asta Cita),” jelas Sadr, Senin (21/7/2025).

Diketahui salah satu dari Asta Cita yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Inovasi yang mendorong digitalisasi di tingkat desa ini menjadi wujud nyata kontribusi sivitas akademika Unisa Yogyakarta untuk memberdayakan masyarakat desa.

Sadr mengatakan platform SiDesa menjadi wadah untuk memasarkan produk barang dan jasa masyarakat desa. Bukan tanpa alasan, SiDesa juga berangkat dari persoalan yang mana BUMDes dan produk sudah ada, namun sayangnya belum dipasarkan dengan baik. “Ini untuk membantu pemasaran produk barang dan jasa BUMDes,” ucap Sadr.

Pengembangan jangka panjang untuk platform SiDesa juga telah dipikirkan oleh Sadr dan tim. Diharapkan dengan pengembangan nantinya, dampak positif yang dirasakan masyarakat desa semakin besar. “Ke depan menjadi startup unicorn pengembangan digital pedesaan. Ya dengan skema subscription,” ungkap Sadr.

Sadr mengatakan ide ini juga digagas oleh mahasiswa. Keterlibatan generasi muda dalam hal ini menjadi bagian penting. Ia pun memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan diri. “Masih muda ayo bereksplorasi,” ajak Sadr.

Sadr juga mengapresiasi P2MW yang bisa menjadi cikal bakal lahirnya technopreneur. Secara pribadi capaian ini menjadi wujud keberhasilan kerja sama dosen dan mahasiswa. “Ini menandakan bahwa usaha, ide, dan kerja keras yang telah dilakukan mendapat pengakuan yang nyata, membuka peluang untuk mengembangkan diri lebih jauh,” ujar Sadr.

Sadr menyebut sebagai bagian dari Unisa Yogyakarta, keberhasilan meraih hibah P2MW ini memiliki dampak positif. Ini menunjukkan bahwa Unisa Yogyakarta memiliki kapabilitas dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk menciptakan peluang bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pameran Produk Pangan Inovatif Mahasiswa Gizi UNISA Yogyakarta 2025: Transformasi Pangan Lokal Berbasis Teknologi

AVO UNISA Borong 3 Emas di IBCF 2024

Mahasiswa Arsitektur UNISA Yogyakarta Pamer Desain Playground Kreatif, Siap Lahirkan Arsitek Inovatif