Majukan Desa Tertinggal, Kemendes PDT Gandeng PP Aisyiyah
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan desa, di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Selasa (20/5/2025). Sinergi ini diharap juga mampu mengentaskan desa yang masih tertinggal.
Mendes PDT, Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd mengatakan saat ini masih ada 3.000 ebih desa yang belum teraliri listrik, 20.000 desa yang belum ada jaringan internet dan masih ada sekitar 10.000 desa tertinggal.
Yandri mengatakan ada beberapa faktor yang membuat desa masih tertinggal, diantaranya Sumber Daya Manusia dan pemenuhan kebutuhan dasar hidupnya mulai dari sekolah, kesehatan, transportasi dan yang lainnya.
“Nah itu kalau kita sentuh, urus kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lain-lain, saya kira mereka akan bisa bersaing dengan desa yang lain. Iya pasti (Kerja sama dengan PP Aisyiyah untuk memajukan desa). Walaupun desa sudah maju juga, perlu kita tingkatkan lagi,” ujar Yandri.
Yandri mengatakan jika ingin mencapai Indonesia Emas 2045 kuncinya ada di desa, karena 73 persen penduduk ada di desa. Menurutnya jika pembangunan desa terbengkalai, untuk mencapai Indonesia Emas akan sulit.
Yandri mengungkapkan setelah penandatanganan MoU ini harapannya langsung segera ada langkah nyata. Ia menyebut Aisyiyah sudah memiliki landasan yang sangat kuat untuk membantu mengembangkan desa dengan kepengurusan yang mencapai ranting atau desa.
“Tinggal memantapkan saja. Jadi tidak terlalu sulit kerja sama ini langsung kita mulai. Oleh karena itu, bukan tantangan tapi banyak peluang di desa-desa. Terlebih Aisyiyah di bidang pendidikan dan kesehatan sudah tidak diragukan lagi,” ungkap Yandri.
Yandri mencontohkan dengan program yang ada nantinya desa bisa mendukung Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyuplai bahan baku. “Jangan sampai makan doang, telur, kangkung, tomat, sawi, dari luar,” ujar Yandri.
Selain itu, sejumlah desa juga memiliki keunggulan lain bisa dikembangkan, seperti desa yang memiliki potensi ekspor, desa wisata, dan yang lainnya. Pengembangan juga akan dilakukan dari sisi SDM dengan memperkuat pendidikan, baik formal maupun pendidikan rohani masyarakat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah,Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes mengatakan Aisyiyah sangat peduli terhadap pembangunan desa, seperti halnya pemerintah saat ini yang juga konsen pada pembangunan desa. “Kita sadar dari desa untuk memperoleh masyarakat berkualitas, aparatur berkualitas,” ungkap Salmah.
Diharapkan dengan hadirnya Aisyiyah dan Kemendes PDT bisa membangun negara yang lebih baik, lebih berkemajuan, bisa membangun peradaban yang lebih baik yang mencerahkan. Untuk membangun itu harus menyasar level paling bawah.
Salmah mengatakan meski Aisyiyah dikenal sebagai organisasi keagamaan, namun juga melakukan dakwah di semua aspek. Ada dakwah bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, dan lain sebaginya. Ia mencontohkan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sebagai salah satu wujud dakwah pada bidang pendidikan. Diharapkan juga mampu berkontribusi hingga tingkat desa.
Salmah juga mengatakan Aisyiyah akan mendukung dalam bidang lain, seperti kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, ketahanan pangan, penguatan SDM termasuk mendorong keterlibatan perempuan dan lain sebagainya.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep, Sp.Mat. turut menyambut baik kerja sama antara Kemendes PDT dan PP Aisyiyah. UNISA Yogyakarta juga siap mendukung program-program yang akan dijalankan nantinya. “Kami mendukung dakwah yang dilakukan Aisyiyah,” ungkap Warsiti.
Lurah Jatirejo, Lendah, Kulon Progo, Novi Bayu Widiasmara mengatakan sebagai salah satu desa sasaran program kerja sama ini, di Jatirejo memiliki keunggulan pada bidang pertanian yang siap dikembangkan. “Terkait program apa yang mau kita jalankan bareng Aisyiyah yang jelas kita tidak lepas dari ketahanan pangan, karena basicnya mendukung,” ungkapnya.
Komentar
Posting Komentar