Pelatihan Bantuan Hidup Dasar, Sinergi Dosen UNISA Yogya dan MDMC
SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta mengambil langkah besar dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi terhadap bencana dengan mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan mitigasi bencana. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat dosen Keperawatan Anestesi.
Peserta pelatihan terdiri dari kepala sekolah, Anis Rofiah, SThI., S.Pd., M.Si., Sopyian, S.Si., M.Pd., serta 30 guru lainnya. Mereka mengikuti serangkaian kegiatan yang meliputi pemaparan materi kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama (pembidaian), BHD, dan evakuasi korban bencana di sekolah.
Budi Santoso, fasilitator SPAB dari MDMC, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi di tingkat sekolah dasar.
"Guru diajak untuk mengenali risiko bencana yang ada di sekolah dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam melaksanakan pertolongan pertama pada korban. Dengan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini, diharapkan guru dapat mengetahui peran, manfaat, serta tugas atau keberfungsian tim emergency di sekolah," ujar Budi.
Selain meningkatkan keterampilan evakuasi dan pertolongan pertama, guru-guru juga dilatih untuk membuat penilaian risiko bencana sekolah dan menyusun SOP mitigasi bencana serta evakuasi. Hal ini penting agar guru mengetahui tempat-tempat yang berisiko jika terjadi bencana.
Kegiatan ini diadakan sebagai respon terhadap kondisi SD Muhammadiyah Sokonandi yang belum pernah mendapatkan sosialisasi kebencanaan dan belum memiliki alat kesehatan yang lengkap di ruang UKS, seperti tandu dan alat balut bidai. Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung evakuasi saat terjadi bencana juga masih kurang.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sokonandi menyampaikan rasa terima kasihnya dan berharap kegiatan ini dapat berlanjut. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, dan kami sangat berharap dapat dilanjutkan di masa mendatang," ungkapnya.
Heri Puspito, S.Kep., Ns., MKM, dan Tri Hapsari Listyaningrum, S.ST, MH, dari tim pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta, juga hadir dalam pendampingan sekolah ini. Mereka bersama Budi Santoso memastikan pelatihan berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.
Dengan pelatihan ini, diharapkan SD Muhammadiyah Sukonandi dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menciptakan Satuan Pendidikan Aman Bencana, sehingga keselamatan dan keamanan siswa dan seluruh warga sekolah dapat terjamin.
Komentar
Posting Komentar