Sumpah Profesi Bidan Universitas Aisyiyah Yogyakarta: 122 Bidan Siap Berkarya
Universitas Aisyiyah (UNISA)Yogyakarta menggelar acara sumpah profesi bagi 122 alumni program profesi bidan di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakara. Acara yang berlangsung dengan khidmat ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Moh Ali Imron, M.Fis, Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, serta Ketua PD Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DIY, Sutarti, S.SiT., Bdn., MPH.
Dalam sambutannya, Moh Ali Imron mengungkapkan rasa bangganya terhadap para alumni yang telah berhasil menempuh pendidikan dengan baik dan siap terjun ke masyarakat. "Di hadapan kita hari ini, alumni profesi bidan UNISA sejumlah 122 bidan. Sejak tahun 2021, total Prodi Kebidanan UNISA telah meluluskan 362 bidan profesional. Dari 122 bidan ini, tingkat kelulusan UKOMNAS mencapai 96,1%, dengan lulusan tertinggi meraih IPK 4,0," ujarnya.
Moh Ali Imron juga menambahkan bahwa alumni Bidan UNISA telah menyebar dan mengembangkan karir mereka di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), praktik mandiri, dan sektor lainnya. "Dengan profil demikian, maka alumni bidan UNISA akan berjiwa profesional dan akan menjadi orang-orang yang tepat mengemban amanat sebagaimana tertuang dalam ayat 58 surat An-Nisa. Dari pengetahuan dan keterampilan para bidan ini, peningkatan kesehatan ibu dan anak pada khususnya serta kesehatan masyarakat akan terus meningkat," tuturnya.
Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan masa depan dunia bidan akan semakin kompleks. "Tantangan masa depan dunia bidan mencakup adaptasi dengan teknologi, kompleksitas masalah kesehatan, dan perlunya kompetensi yang mumpuni. Bidan Aisyiyah harus bisa menjadi aktor perubahan. Oleh karenanya, bidan Aisyiyah harus memiliki karakter selaras dengan karakter perempuan berkemajuan, yaitu perempuan yang memiliki alam pikiran dan kondisi kehidupan yang maju dalam segala aspek tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural," jelasnya.
Warsiti juga menekankan bahwa perempuan yang maju adalah perempuan yang berilmu pengetahuan dengan landasan iman, sebagaimana tertuang dalam risalah perempuan berkemajuan.
Ketua PD Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DIY, Sutarti, S.SiT., Bdn., MPH juga memberikan sambutannya. Ia menegaskan bahwa Bidan Aisyiyah harus bisa menjadi prajurit Allah yang tangguh. "Bidan Aisyiyah harus bisa membuka praktik mandiri, menjalankan pelayanan berkualitas sesuai dengan standar dan pedoman yang sudah ditentukan," ujarnya.
Acara sumpah profesi ini diakhiri dengan pembacaan sumpah oleh para bidan yang dilantik, disaksikan oleh para pejabat UNISA, perwakilan organisasi profesi, keluarga, dan tamu undangan lainnya. Para bidan yang baru saja dilantik ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan berkontribusi signifikan dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar