Pencegahan Stunting dengan Program Peka Penting Berbasis Multidisiplin
Kader merupakan ujung tombak pemerintah dalam menentukan status gizi balita dan ibu hamil melalui perannya dalam melakukan pengukuran antoropmetri dan deteksi dini status gizi Ibu hamil di Posyandu. Melalui data pengukuran antropometri pada balita, petugas puskesmas kemudian melakukan penghitungan untuk menentukan status gizi balita. Sedangkan pengukuran antropometri ibu hamil, salah satunya yaitu lingkar lengan atas, status energi ibu hamil dapat ditentukan. Selain kader, ada peran keluarga yang juga sangat krusial dalam melakukan pemantauan, dan pencegahan stunting. Keluarga sebagai komunitas terdekat Ibu dan balita, memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan ststus gizi salah satu anggota keluarganya. Oleh karena itu, Tim PKM Unisa Yogyakarta, menawarkan Program Peka Penting (Peningkatan Kader untuk mencegah Stunting) berasis interdisciplinary Family-Centered Maternity care (FCMC) di Posyandu Brotowali II Mantrijeron, Yogyakarta.
Tim PKM Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta) terdiri dari Endang Koni Suryaningsih, MSc.N-Mid., Ph.D dari Dosen kebidanan, Faurina Risca Fauzia, S.Gz,M.P.H dari Dosen Gizi, dan Tiwi Sudiyasih, S.Kp., Ns., M.Kep., Sp.Kom. dari Dosen Keperawatan. Selain itu, tim ini melibatkan 10 mahasiswa dari 3 program studi. Program ini menjadi salah satu pemenang hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM). Hasil dari kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi, penyuluhan, serta pelatihan tentang konsep FCMC (Family Care Maternity Care) dengan pendekatan interdisciplinary. Proses pelatihan meliputi praktik melakukan pemeriksaan antropometri anak secara akurat dan presisi sebagai data dasar dalam menentukan status gizi anak oleh ahli gizi di puskesmas nantinya. Selain itu para kader dilatih untuk melakukan pemeriksaan timbang dan tensi secara tepat bagi Ibu hamil serta pengukuran lila sebagai salah satu indicator penentuan status gizi ibu hamil yang akan menentukan prospek status gizi bayi setelah dilahirkan.
Sebagai komitmen tim PKM Unisa Yk untuk terus dapat memberikan dampak social yang psoitif terhadap kegiatan PKM ini, maka dibentuk pula komnitas grup melalui aplikasi Whatsapp yang diikuti oleh seluruh tim PKM Unisa Yk dan juga seluruh kader, dimana forum tersebut sebagai ajang edukasi secara kontinu dan simultan. Dengan harapan para kader dapat berdiskusi dan bertanya seputar permasalahan kesehatan seputar pencegahan stunting dan kesehatan keluarga yang nantinya dapat meneruskan informasi kesehatan kepada masyarakat diPosyandu Brotowali II. Akhir kata, program Peka Penting ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan peran kader dan keluarga dalam upaya pencegahan dan penaganan stunting sehingga dapat mendukung terwujudnya program zero stunting di wilayah DIY pada tahun 2025 yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar